Mitos warna parfum terkait langsung dengan kualitasnya masih sering menjadi bahan perbincangan menarik di kalangan para pecinta parfum. Lantas seperti apa kebenarannya, mari simak ulasan singkat dibawah ini.
Ketika kita akan membeli & sedang memilih parfum, salah satu elemen yang mungkin diperhatikan adalah warna cairan di dalam botol. Beberapa parfum memiliki warna cerah atau bening sementara yang lain tampak lebih gelap & pekat.
Mungkin juga pernah Anda temui cairan parfum berubah warna seiring waktu selama masa simpan. Hal itu menimbulkan beberapa kebingungan yang belum terjawab.
Mitos 1 : Warna Menunjukkan Kualitas
Ada mitos yang menyebutkan kalau parfum berkualitas itu warnanya harus pekat & kental karena membuktikan kemurniannya tanpa bahan pengencer. Yang lain berpendapat bahwa parfum yang baik adalah yang bening tidak berwarna karena menunjukkan kemurnian bahan bahan yang dipakai.
Faktanya warna parfum tidak selalu berkaitan dengan kualitas aroma lho. Warna parfum lebih sering mencerminkan bahan-bahan yang digunakan dalam formula. Bisa juga karena sebab adanya kesengajaan berupa penambahan pewarna. Olehkarena itu warna pada cairan parfum sebenarnya tidak terkait langsung dengan kualitas wewangian. Penjelasannya adalah :
-
Bahan Baku :
Beberapa bahan alami dalam parfum, seperti ekstrak bunga atau rempah-rempah, dapat memberikan warna tertentu pada cairan parfum. Misalnya, saffron dapat memberikan warna kuning cerah, sementara ekstrak mawar mungkin menambah nuansa merah muda dan Vanilla memberi warna kecoklatan pada cairan parfum. Artinya warna tersebut merupakan indikator dari warna bahan yang digunakan, tetapi tidak secara langsung membuktikan kualitasnya.
-
Pewarna Tambahan :
Beberapa pembuat parfum memang sengaja menambahkan pewarna tertentu agar mempercantik tampilan untuk tujuan promosi. Pewarna ini pada umumnya tidak mempengaruhi kualitas aroma parfum. Itu sebabnya banyak kita jumpai cairan parfum beraneka ragam warnanya mulai dari biru, kuning, merah hingga berwana hitam.
-
Kualitas Aroma :
Kualitas parfum sebenarnya tidak ditunjukkan langsung dengan melihat warnanya saja, tetapi lebih dipengaruhi oleh komposisi bahan aromatik, proporsinya serta keahlian dalam meracik formula. Jadi jelas bahwa warna cairan parfum tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kekuatan atau keunikan aroma sebuah parfum.
Mitos 2 : Parfum yang Berubah Warna Berarti Kualitasnya Menurun
Ketika mendapati warna parfum berubah saat disimpan sering kali kita langsung memberi penilaian bahwa kualitasnya menurun. Perubahan warna pada parfum akibat oksidasi selama waktu penyimpanan memang bisa saja menjadi indikator penurunan kualitas tapi tidak berlaku secara mutlak.
Tidak bisa kita menyimpulkan penurunan kualitas parfum hanya dari warnanya saja. Lebih baik untuk mengevaluasi aroma secara langsung. Adapun penyebab perubahan warna cairan parfum diantanya adalah :
-
Oksidasi :
Seiring waktu, beberapa bahan dalam parfum dapat bereaksi dengan berbagai elemen di sekitar & menyebabkan perubahan warna. Tetapi hal itu tidak selalu menunjukkan bahwa kualitas aroma telah menurun.
Meski tidak selalu mempengaruhi penurunan aroma, perubahan warna menimbulkan kekhawatiran & tanda tanya.Penyebab utama oksidasi adalah paparan udara, cahaya, panas serta perubahan suhu ekstrim Untuk menghindari hal itu usahakan untuk menyimpan parfum dengan baik.
Jika parfum digunakan secara rutin & botolnya ditutup dengan baik setelah digunakan, risiko oksidasi parfum menjadi sangat kecil. Risiko terjadi oksidasi sebenarnya lebih besar pengaruhnya terjadi akibat kekurang pedulian pamakainya.
Botol parfum sering dibuka & tidak ditutup rapat membuat ancaman oksidasi menjadi tinggi. Atau sebab lain bisa juga karena botol yang tidak dirancang dengan baik untuk mencegah udara masuk, maka risiko oksidasi bisa meningkat.
-
Sering Isi Ulang Tanpa Mengganti Botol :
Jika Anda adalah penggemar parfum namun hanya menggunakan botol yang sama untuk isi ulang berkali kali tanpa pernah menggantinya maka risiko perubahan warna cairan parfum sangat bisa terjadi.
Penyebabnya bukan karena cairan parfum menurun kualitasnya, atau penjual menurunkan kualitas tetapi biasanya perubahan warna itu terjadi karena sumbat karet pada sprayer parfum bermasalah. Sumbat karet pada penyemprot yang terus menerus dipakai & terpapar oleh cairan parfum mengakibatkan karet penyekat lumer & rembes kebawah sehingga merubah warna parfum.
Meskipun warnanya berubah biasanya hal itu tidak mempengaruhi aroma atau kualitas parfum. Dan untuk menghindari hal itu caranya sangat mudah yaitu dengan mengganti botol parfum setelah dipakai beberapa kali. Jangan memakai satu botol parfum sebagai wadah wewangian terlalu lama.
-
Evaluasi Aroma :
Cara terbaik untuk menilai kualitas parfum jika warnanya berubah selama masa simpan adalah dengan mencium aroma secara langsung. Pakai & uji parfum pada kulit Anda kemudian lihat bagaimana aroma berkembang seiring waktu.
Apakah aromanya berubah atau masih sama & tidak ada penurunan kualitas. Wangi yang memuaskan adalah indikator utama dari kualitas parfum, bukan hanya dari warna cairannya.
Kesimpulan
Mitos warna yang lebih gelap atau lebih terang menunjukkan kualitas parfum yang lebih baik atau bahwa jika terjadi perubahan warna berarti kualitas parfum menurun sebenarnya kurang tepat. Faktanya kualitas parfum lebih bergantung pada bahan-bahan aromatik, komposisi formula & pengalaman aroma secara langsung.
Warna adalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman dalam memakai parfum, tetapi tidak bisa menjadi indikator tunggal untuk mengetahui kualitasnya. Evaluasi berdasarkan kinerjanya adalah cara paling tepat untuk menentukan kualitas parfum. Sekian informasi kali ini, semoga bermanfaat.
Salam riang gembira
Ttd
Pedjoeang Wangie